• Bir Bebas Alkohol di Indonesia: Strategi untuk Mematuhi Aturan Baru

    Produsen minuman beralkohol terkejut, waktu pemerintah Indonesia melarang penjualan minuman beralkohol di minimarket dan kios di awal 2015 dalam upaya untuk "melindungi moral dan budaya masyarakat Indonesia". Meskipun minuman beralkohol masih diperbolehkan untuk dijual di supermarket, restoran, kafe dan hotel, penjualan bir menurun karena minuman tersebut dilarang di (diperkirakan) 70.000 minimarket yang telah menjadi tempat belanja yang sangat populer di daerah perkotaan di Indonesia.

    Lanjut baca ›

  • Mengapa Saham dan Rupiah Indonesia Melemah Hari Ini?

    Berlawan dengan harapan, saham Indonesia dan rupiah memiliki awal yang lemah di tahun yang baru. Pada hari Senin (4/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,46% menjadi 4.525,92 poin, sementara rupiah terdepresiasi 0,82% menjadi Rp 13.943 per dollar Amerika Serikat (Bloomberg Dollar Index). Kinerja saham Indonesia ini sejalan dengan kinerja saham di seluruh dunia. Perdagangan saham Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bahkan dihentikan dua kali karena indeksnya merosot. Apa yang terjadi hari ini?

    Lanjut baca ›

  • Indeks Harga Konsumen Indonesia: Inflasi 0,96% pada Desember; 3,35% pada tahun 2015

    Angka inflasi Indonesia pada bulan Desember 2015 lebih tinggi dari yang diharapkan pada 0,96% pada basis month-to-month (m/m). Tingkat inflasi bulanan yang tinggi dikarenakan kenaikan harga makanan dan transportasi selama perayaan Natal dan Tahun Baru. Namun demikian, tingkat inflasi tahunan Indonesia jatuh ke level terendah sejak 2010 karena hilangnya dampak kenaikan harga bahan bakar bersubsidi pada bulan November 2014 dari angka inflasi tahunan, maka realisasi inflasi jatuh jauh di bawah target pemerintah (5%) dan kisaran target bank sentral (3-5%) pada tahun 2015.

    Lanjut baca ›

  • Industri Manufaktur Indonesia Berkontraksi selama 15 Bulan Berturut-turut

    Survei terbaru dari Nikkei menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia mengalami kontraksi selama 15 bulan berturut-turut. Pada bulan terakhir tahun 2015 aktivitas pabrik di Indonesia menunjukkan pembacaan 47,8, meningkat dari pembacaan 46,9 pada bulan November, namun tetap ada di bawah level 50,0 yang memisahkan kontraksi dari ekspansi. Sejak Oktober 2014, purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Indonesia telah berkontraksi.

    Lanjut baca ›