• Ekspor Minyak Sawit Mentah Indonesia Bertumbuh 21% pada Januari-November 2015

    Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengatakan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia berada pada 2,38 juta pada bulan November 2015, turun 8,6% dari ekspor CPO di bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan karena permintaan yang lebih lemah dari pasar-pasar ekspor utama Indonesia dan harga kacang kedelai yang murah (minyak kedelai bisa menggantikan minyak sawit sebagai bahan dasar untuk pembuatan makanan dan biodiesel). Kendati begitu, pada basis year-on-year (y/y), ekspor CPO Indonesia naik 21% (y/y) menjadi 23,9 juta di periode Januari-November 2015.

    Lanjut baca ›

  • Pertumbuhan Kredit di Indonesia Tidak Akan Mencapai Target Bank Indonesia

    Bank Indonesia memprediksi bahwa realisasi pertumbuhan kredit akan mencapai 9-10% pada basis year-on-year (y/y) di 2015, di bawah targetnya pada 11%-13% (y/y). Sampai dengan Oktober 2015 pertumbuhan kredit bank-bank di Indonesia mencapai 10,4%, melambat dari 11,1% di bulan sebelumnya. Juda Agung, Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan pertumbuhan kredit yang melambat sejalan dengan perlambatan ekonomi.

    Lanjut baca ›

  • Saham & Rupiah Indonesia: Aliran Modal Keluar Setelah Reli Kelegaan Pasar

    Setelah reli kuat pada hari Kamis (merespon positif terhadap pengumuman Federal Reserve untuk menaikkan Fed Fund Rate), aset-aset Indonesia melemah pada hari Jumat (18/12) sementara kebanyakan pasar Asia turun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,20% menjadi 4.501,34 poin pada pukul 09:45 WIB, sementara rupiah telah melemah 0,22% menjadi Rp 14.040 per dollar Amerika Serikat (Bloomberg Dollar Index). Karena itu, saham-saham Indonesia mengikuti contoh saham-saham Amerika Serikat (AS) yang jatuh semalam.

    Lanjut baca ›

  • Suku Bunga Bank Indonesia Tidak Berubah di 7,50%

    Bank Indonesia, bank sentral dari negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada 7,50% pada pertemuan kebijakan di bulan Desember pada hari Kamis (17/12). Sementara itu, fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) tidak berubah pada 5,50% dan fasilitas pinjaman di 8,00%. Ini adalah bulan kesepuluh berturut-turut Bank Indonesia tidak mengubah suku bunganya (pada bulan Februari 2015 bank sentral memangkas BI rate sebesar 0,25%).

    Lanjut baca ›