• Indonesia Secara Tak Terduga Mencatat Defisit Perdagangan pada November 2015

    Indonesia mencatat defisit perdagangan yang tak terduga sebesar 346,4 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada November 2015 menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Selasa (15/12). Ini adalah defisit perdagangan bulanan pertama di Indonesia di tahun 2015 karena ekspor turun lebih cepat - sedangkan impor menurun lebih lambat - dari yang diperkirakan. Ekspor Indonesia turun 17,6% pada basis year-on-year (y/y) menjadi 11,16 miliar dollar AS pada bulan November, sedangkan impor menurun 18,0% (y/y) menjadi 11,51 miliar dollar AS. Defisit terjadi baik di saldo sektor minyak & gas (migas) maupun non-migas.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Terfokus pada Energi Terbarukan, Bukan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

    Indonesia kemungkinan besar akan membatalkan rencananya untuk mengembangkan empat pabrik nuklir (dengan kapasitas gabungan 6 GW) pada tahun 2025. Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, baru-baru ini mengatakan ada banyak alternatif - khususnya energi terbarukan - di Indonesia untuk memenuhi target pemerintah meningkatkan kapasitas daya sebesar 136,7 GW pada tahun 2025 dan 430 GW pada tahun 2050. Tenaga nuklir kontroversial karena risiko kesehatan, kerusakan lingkungan dan proliferasi nuklir (bila digunakan sebagai senjata). Bencana nuklir di Jepang pada tahun 2011 menyoroti risiko menggunakan tenaga nuklir.

    Lanjut baca ›

  • Perusahaan Indonesia: Update Performa Malindo Feedmill

    Prospek Malindo Feedmill, salah satu produsen pakan ternak terbesar di Indonesia, telah menjadi lebih menarik setelah masuknya dana segar (Rp 537 miliar) melalui rights issue perusahaan ini dan harapan membaiknya kondisi industri peternakan ayam nasional. Malindo Feedmill akan menggunakan dana hasil rights issue untuk membayar hutang mereka yang berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) kepada Bank Central Asia (BCA) dan Bank CIMB Niaga. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan ini, perusahaan memiliki total utang Rp 2,2 triliun pada kuartal ketiga tahun 2015.

    Lanjut baca ›

  • Penjualan Mobil di Indonesia Tetap Lambat di Akhir Tahun

    Sesuai dengan prediksi dan kecenderungan umum sepanjang tahun ini, penjualan mobil Indonesia turun 4,4% menjadi 87.311 unit pada bulan November 2015. Pada periode Januari-November 2015, total penjualan mobil di negara itu mencapai 940.317 unit, turun 16,7% dari penjualan mobil di periode yang sama tahun lalu. Penyebab utama dari performa yang lemah ini adalah melemahnya daya beli masyarakat Indonesia akibat perlambatan ekonomi negara ini, inflasi yang tinggi (dalam tiga kuartal pertama tahun ini), dan harga komoditi yang rendah.

    Lanjut baca ›