• Fitch Ratings' Indonesia Property Watch Report: Pessimistic View

    In its latest Indonesia Property Watch report, Fitch Ratings states that housing demand in Indonesia remained weak in the third quarter of 2015, leading to property developers' decision to postpone a number of new projects. Low commodity prices and high inflation (up to Q3-2015) led to sluggish demand and tepid economic growth in Southeast Asia's largest economy. Fitch Ratings said residential property price growth in Indonesia continued to slow for the eight consecutive quarter and believes prices are to remain muted in the coming year.

    Lanjut baca ›

  • Summarecon Agung: Successful Launch Summarecon Bandung Project

    The launch of the clusters Amanda and Btari - consisting of 400 residential housing units - in the Summarecon Bandung project was well received by the market last week. Within five hours all units were sold. The Summarecon Bandung project is an ambitious integrated city which includes residential areas, commercial areas and mixed-use areas in the Southeastern part of Bandung (West Java). The company behind this project is publicly-listed Summarecon Agung, an Indonesian real estate construction and development company.

    Lanjut baca ›

  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Menerbitkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga Pemerintah yang mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan di Indonesia, menerbitkan sebuah roadmap untuk pengembangan berkelanjutan sektor keuangan, baik untuk jangka menengah (2015-2019) maupun jangka panjang (2015-2024). Ketua OJK Muliaman Hadad menjelaskan bahwa roadmap-roadmap ini, dibuat atas kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berisi panduan dan arahan untuk pengembangan sektor keuangan yang berkelanjutan di Indonesia.

    Lanjut baca ›

  • Sektor Perbankan Indonesia: Kepemilikan Asing & Pendanaan Berkelanjutan

    Setelah kepemilikan saham bank untuk para investor asing dibatasi maksimal 40% selama tiga tahun terakhir, para investor asing kini diizinkan untuk mengontrol lebih dari 40% saham di bank-bank Indonesia apabila mereka membeli dua bank lokal dan memerger-nya menjadi satu. Para pemegang otoritas keuangan di Indonesia memberikan lampu hijau untuk dua bank asing (China Construction Bank Corporation dan Shinhan Bank dari Korea Selatan) yang ingin memasuki sektor perbankan Indonesia yang menguntungkan.

    Lanjut baca ›