• Update Pertambangan Batubara Indonesia: Harga, Produksi & Ekspor Masih Turun

    Indonesia akan gagal untuk mencapai target produksi batubaranya yaitu 425 juta ton di tahun 2015 karena para penambang batubara di negara ini telah memotong produksinya kira-kira 20%. Perusahaan-perusahaan pertambangan batubara domestik memotong hasil produksi batubara karena harga batubara yang terus-menerus rendah yang menyebabkan arus kas negatif bagi banyak penambang. Harga batubara global telah menurun karena kelebihan suplai dan permintaan global yang melemah akibat lambannya pertumbuhan ekonomi.

    Lanjut baca ›

  • Update Inflasi Indonesia: Jatuh di Bawah Target Bank Sentral Tahun 2015

    Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) memprediksi inflasi headline akan mencapai 2,79% pada basis year-on-year (y/y) dalam setahun penuh 2015, di bawah cakupan target bank sentral yaitu 3-5%. Inflasi di Indonesia pada tahun ini rendah, berakumulasi menjadi 2,16% di 10 bulan pertama tahun 2015, dan Bank Indonesia memperkirakan bahwa laju inflasi akan tetap terkontrol di dua bulan terakhir tahun 2015.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Investments Menerbitkan Newsletter Edisi 22 November 2015

    Pada 22 November 2015, Indonesia Investments menerbitkan edisi terbaru dari newsletter-nya. Newsletter gratis ini, yang dikirimkan kepada para pelanggan kami sekali seminggu, berisi berita-berita paling penting dari Indonesia yang telah dilaporkan di website kami pada tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik berkaitan dengan isu-isu ekonomi seperti update pada neraca perdagangan Indonesia, tingkat suku bunga, pembangunan infrastruktur, obligasi global, penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), perbankan syariah, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

  • Pasar Saham & Rupiah Indonesia: Kuat karena Kepastian Lebih Jelas tentang Fed Rate

    Aset-aset Indonesia ditutup dengan kuat pada hari Jumat (20/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah sama-sama menguat secara signifikan karena meningkatnya kejelasan mengenai kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS), sementara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mengumumkan bahwa Pemerintah RRT akan mengimplementasikan lebih banyak usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, karenanya menguatkan nilai tukar yuan (mendukung penguatan nilai mata uang di negara-negara berkembang di Asia). IHSG naik 0,94% menjadi 4.561,33 poin, sementara rupiah menguat 1,10% menjadi Rp 13.623 per dollar AS (Bloomberg Dollar Index).

    Lanjut baca ›