BPS: Pemotongan Subsidi Listrik Meningkatkan Angka Inflasi & Kemiskinan
Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan rencana Pemerintah untuk memotong subsidi listrik untuk rumahtangga-rumahtangga penguna listrik 450 VA dan 900 VA (per 1 Januari 2016) mungkin akan menyebabkan kenaikan angka inflasi dan kemiskinan. Memotong jumlah subsidi listrik adalah bagian dari usaha Pemerintah untuk mengurangi subsidi energi yang mahal dan mengarahkan kembali dananya pada investasi produktif (contohnya program pembangunan infrastruktur atau kesejahteraan sosial). Terlebih lagi, lebih dari 20 juta penduduk Indonesia menikmati listrik subsidi, sementara mereka tidak diklasifikasikan sebagai (hampir) miskin.