• Indeks Harga Saham Gabungan Kembali Melawan Optimisme Global

    Pada hari Selasa (23/06) indeks-indeks saham Asia meningkatkan keuntungan berkat optimisme bahwa Yunani yang sedang dibebani hutang tidak akan gagal melakukan pembayaran hutang dan tetap menjadi anggota Uni Eropa. Sekalipun para pemimpin Uni Eropa mengingatkan bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan sebelum persetujuan bisa dicapai antara Yunani dan para kreditornya, pasar yakin bahwa tercapainya kesepakatan hanya masalah waktu. Kendati begitu, sama dengan keadaan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mengikuti optimisme global dan justru menurun 0,44% menjadi 4.937,65 poin.

    Lanjut baca ›

  • Asumsi Ekonomi Indonesia: PDB, Rupiah, Ekspor, Minyak & Gas

    Pihak berwenang Indonesia, yaitu Pemerintah dan bank sentral (Bank Indonesia), mengumumkan sejumlah asumsi makroekonomi yang direvisi untuk 2015 dan 2016. Mungkin yang paling penting adalah bahwa asumsi pertumbuhan perekonomian Indonesia di 2016 telah diturun pada cakupan 5,5-6,0% pada basis year-on-year (y/y), turun dari asumsi sebelumnya yaitu 5,8-6,2% (y/y). Menteri Keuangan Indonesia Bambang Brodjonegoro juga menyatakan bahwa Pemerintah akan mengasumsikan rupiah pada Rp 13.000-13.400 per dollar Amerika Serikat (AS) untuk tahun 2016.

    Lanjut baca ›

  • Global Optimism about Greek Deal; Indonesian Stocks Fall

    Contrary to the performance of most other Asian stock indices, Indonesia’s benchmark Jakarta Composite Index fell 0.52 percent to 4,959.25 points on Monday (22/06). Other Asian markets were supported by renewed hopes of averting a Greek exit (Grexit) from the Eurozone after the debt-ridden country gave new proposals to its creditors in the Eurozone over the past weekend. According to the Greek government these proposals are mutually beneficial. Ahead of the ‘emergency’ meeting today, the euro and European stocks tend to rise heavily.

    Lanjut baca ›

  • Ramadan & Infrastructure in Indonesia: Idul Fitri Exodus Estimated at 20 Million

    It is estimated that about 20 million Indonesians will travel back to their hometowns during the Idul Fitri (also known as Lebaran) celebrations that mark the end of the Ramadan (the Islamic holy fasting month) next month. This homeward bound traveling is locally known as mudik. The annual mudik tradition involves millions of Indonesians taking time off from work, leaving their urban residences and travel back to their places of birth in the rural areas for a few days. During these days cities become empty.

    Lanjut baca ›