• Nielsen: despite Economic Slowdown Consumer Confidence Indonesia Strong

    Despite Indonesia currently experiencing slowing economic growth, Indonesian consumers remain optimistic. According to Nielsen’s latest Consumer Confidence Index, published on Wednesday (20/05), Indonesia was the second most optimistic country (after India) in terms of consumer confidence in the first quarter of 2015. Indonesia collected 123 points through the online survey that not only measures consumer confidence but also the major concerns and spending intentions of consumers.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stocks Up, Rupiah Weakens: Focus on Fed’s FOMC Minutes

    Indonesian stocks continued to rise one day after the country’s central bank (Bank Indonesia) announced to leave the interest rate policy unchanged and, instead, choosing to loosen its macro-prudential policy by revising the LDR-RR regulation, LTV policy for mortgage loans and down payments on automotive loans, hence increasing liquidity and boosting credit growth in the banking sector. Indonesia's rupiah, however, depreciated sharply after the market opened on Wednesday (20/05) due to the strong US dollar.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Menjaga Kebijakan Moneter Ketat, Suku Bunga Tak Berubah

    Bank Indonesia menunjukkan komitmennya pada kebijakan moneter yang relatif ketat karena tidak mengubah suku bunga dalam Pertemuan Dewan Gubernur bulan Mei. Meskipun ada tekanan-tekanan dari pemerintah dan para pelaku bisnis untuk memotong suku bunga (yang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi), Bank Indonesia mempertahankan suku bunga BI yang menjadi acuannya pada 7,50%, overnight deposit facility pada 5,50% dan lending facility rate pada 8,00%.

    Lanjut baca ›

  • Permintaan Global untuk Kopi Luwak Indonesia Menurun

    Cabang Jawa Tengah dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mengatakan bahwa permintaan untuk kopi luwak, sejenis kopi khas Indonesia dan dikenal sebagai kopi termahal di dunia, telah menurun sejak tahun 2013. Kopi luwak adalah jenis kopi yang luar biasa karena dibuat dari biji-biji yang telah melalui sistem pencernaan luwak. Proses produksinya yang padat karya dan kelangkaannya di pasar global menyebabkan harga mahal kopi luwak.

    Lanjut baca ›