• Pengungsi Rohingya Diselamatkan di Laut dekat Provinsi Aceh

    Selama dua hari terakhir lebih dari 900 migran (diduga adalah etnis Muslim Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh) telah diselamatkan dari perahu-perahu kayu yang kelebihan penumpang di wilayah pantai Provinsi Aceh pada ujung utara Pulau Sumatra. Setelah dilihat oleh nelayan-nelayan lokal, kapal-kapal ini diderek ke daerah pesisir Aceh. Sementara itu, di Malaysia lebih dari 1.000 migran dari Myanmar dan Bangladesh ditemukan di daerah laut dangkal dekat Langkawi setelah ditelantarkan oleh para penyelundup manusia.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Investments Menerbitkan Newsletter Edisi 10 Mei 2015

    Pada 10 Mei 2015, Indonesia Investments menerbitkan edisi terbaru dari newsletter-nya. Newsletter gratis ini, yang dikirimkan kepada para pelanggan kami sekali setiap minggunya, mencakup berita-berita paling penting dari Indonesia yang telah dilaporkan di website kami dalam tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik berkaitan dengan isu-isu ekonomi seperti update pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 1 tahun 2015, inflasi April, aktivitas manufaktur domestik, bea cukai minyak sawit yang baru, penjualan mobil, angka pengangguran, industri telepon selular, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

  • Cadangan Devisa Indonesia Jatuh karena Soal Hutang & Rupiah

    Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) mengumumkan pada hari Jumat (08/05) bahwa cadangan devisa Indonesia turun sebesar kurang lebih 700 juta dollar Amerika Serikat (AS) menjadi 110,87 miliar dollar AS pada akhir April 2015 (dari 111,55 miliar dollar AS dari bulan sebelumnya). Penurunan ini diakibatkan oleh pembayaran hutang luar negeri pemerintah dan juga usaha bank sentral untuk menstabilkan nilai mata uang rupiah akibat volatilitas saat ini dan ketidakjelasan keadaan ekonomi (global dan domestik). Di April, rupiah menguat 0,8% terhadap dollar AS.

    Lanjut baca ›

  • Update Pasar: Saham Indonesia & Rupiah Menguat pada Hari Jumat

    Nilai saham Indonesia dan rupiah menguat pada hari perdagangan terakhir karena didukung oleh kenaikan sedang dari sejumlah indeks di Wall Street pada hari Kamis (07/05), yang sangat kontras dengan penjualan besar-besaran yang terjadi sehari sebelumnya setelah pimpinan Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa harga saham-saham Amerika Serikat (AS) mungkin dihargaii secara berlebihan. Sementara itu, data perdagangan yang lemah dari Republik Rakyat Tionghoa (RRT) mungkin akan mendorong para pembuat kebijakan RRT untuk menyediakan lebih banyak stimulus. Indeks Harga Saham Gabungan naik 0,62% menjadi 5.182,21 poin pada hari Jumat (08/05).

    Lanjut baca ›