• Laporan Bank Dunia: Update Ekonomi Asia Pasifik Timur Terbaru

    Di edisi terbaru dari Update Perekonomian Asia Pasifik Timur, dirilis pada hari Senin (13 April 2015), Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara berkembang di Asia Timur & Republik Rakyat Tionghoa (RRT) menjadi 6,7% pada basis year-on-year (y/y) di 2015 dan 2016 dari asumsi awalnya yaitu pertumbuhan 6,9% (y/y) di 2015 dan 6,8% (y/y) di 2016. Alasan utama untuk menurunnya revisi adalah karena ketidakjelasan konteks perekonomian global, yang mencakup dampak dari ancaman kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan kenaikan nilai tukar dollar AS.

    Lanjut baca ›

  • Newsletter Indonesia Investments Edisi 12 April 2015 Dirilis

    Pada 12 April 2015, Indonesia Investments merilis edisi terbaru dari newsletter-nya. Newsletter gratis ini, yang dikirimkan kepada para pelanggan kami sekali seminggu, berisi berita-berita paling penting dari Indonesia yang telah dilaporkan di website kami dalam tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik mencakup isu-isu ekonomi seperti update industri minyak sawit, beacukai ekspor CPO, pembatalan proyek Pelabuhan Laut Cilamaya, cadangan devisa Indonesia, pandangan Standard & Poor mengenai perekonomian Indonesia, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

  • Alkohol di Indonesia: Penjualan Alkohol di Minimarket Dilarang

    Menteri Perdagangan Indonesia Rachmat Gobel mengkonfirmasi bahwa larangan penjualam alkohol di semua minimarket dan kios akan terus berlanjut setelah 16 April 2015. Larangan ini, diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 06/M-DAG/PER/1/2015 mengenai Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol (yang ditandatangani oleh Menteri Perdagangan pada 16 Januari 2015), melarang penjualan minuman dengan kandungan alkohol antara 1-5 % (disebut sebagai minuman alkohol golongan A) di semua minimarket dan kios.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Used Foreign Exchange Reserves to Support Rupiah

    The central bank of Indonesia (Bank Indonesia) announced that the country’s foreign exchange reserves fell by USD $3.9 billion to USD $111.6 billion at the end of March 2015 as the central bank used part of the forex reserves to support the Indonesian rupiah which had started to depreciate markedly due to bullish US dollar momentum amid further looming monetary tightening in the USA. The rupiah had fallen to a 17-year low of IDR 13,237 per US dollar in mid-March as market players are anticipating an interest rate hike in the USA.

    Lanjut baca ›