Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Export

  • Economy of Indonesia: GDP Growth Slows to 4.67% y/y in Q2-2015

    Statistics Indonesia (BPS) announced today (05/08) that the Indonesian economy grew 4.67 percent (y/y) in the second quarter of 2015, the slowest pace since 2009. However, the result was in line with expectation. Most analysts assumed that economic growth would continue to slow as there has been no rebound in global commodity prices, interest rates remained high, people’s purchasing power weakened, government spending remained problematic, companies Q2-2015 earnings reports were not too good, and manufacturing contracted.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Mencatat Surplus Perdagangan Bulan Juni Namun Kekuatiran Berlanjut

    Indonesia mencatat surplus perdagangan 477 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada bulan Juni 2015, surplus perdagangan ke-7 secara beruntun. Meskipun begitu, menurut data terakhir dari BPS, diterbitkan pada hari Rabu (14/07), ekspor Indonesia pada Juni ini jatuh 12,8% (year-on-year) menjadi 13,4 miliar dollar AS, sementara impor jatuh 17,4% (year-on-year) menjadi 12,9 miliar dollar AS. Angka-angka ini menunjukkan bahwa surplus perdagangan Indonesia terutama disebabkan oleh permintaan domestik yang lemah dan lebih melambat daripada permintaan global (yang terus melambat juga). Kondisi ini meningkatkan kekuatiran mengenai pertumbuhan perekonomian domestik dan global.

    Lanjut baca ›

  • Asian Development Bank Less Positive about the Indonesian Economy in 2015

    The Asian Development Bank (ADB) has revised its economic growth forecast for Indonesia in 2015 from 5.2 percent year-on-year (y/y) to 5 percent (y/y). During a press conference on Tuesday (07/07) in Jakarta, Edimon Ginting, Deputy Country Director for Indonesia of the Philippines-based ADB, said that there are three reasons that explain why the ADB has become less optimistic about Indonesia’s gross domestic product (GDP) growth in 2015. Last year, Indonesia’s economic growth slowed to a five-year low of 5.02 percent (y/y).

    Lanjut baca ›

  • Ekspor Indonesia: Obama Menandatangani Generalized System of Preference

    Salah satu alasan mengapa ekspansi perekonomian Indonesia telah melambat di beberapa tahun terakhir adalah karena performa ekspor yang lemah. Akibat melambatnya pertumbuhan perekonomian global, terutama melambatnya pertumbuhan di Republik Rakyat Tiongkok (salah satu mitra dagang utama Indonesia), permintaan global untuk komoditi dan produk lain telah menurun. Indonesia, sebuah negara eksportir komoditi penting, segera merasakan dampak dari jatuhnya permintaan.

    Lanjut baca ›

  • Asumsi Ekonomi Indonesia: PDB, Rupiah, Ekspor, Minyak & Gas

    Pihak berwenang Indonesia, yaitu Pemerintah dan bank sentral (Bank Indonesia), mengumumkan sejumlah asumsi makroekonomi yang direvisi untuk 2015 dan 2016. Mungkin yang paling penting adalah bahwa asumsi pertumbuhan perekonomian Indonesia di 2016 telah diturun pada cakupan 5,5-6,0% pada basis year-on-year (y/y), turun dari asumsi sebelumnya yaitu 5,8-6,2% (y/y). Menteri Keuangan Indonesia Bambang Brodjonegoro juga menyatakan bahwa Pemerintah akan mengasumsikan rupiah pada Rp 13.000-13.400 per dollar Amerika Serikat (AS) untuk tahun 2016.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia’s May Trade Surplus $950 Million, Concern about Falling Imports

    Badan Pusat Statistik (Statistics Indonesia) announced today (15/06) that Indonesia posted a USD $950 million trade surplus in May 2015, the sixth consecutive monthly trade surplus and higher than the earlier projected USD $600 million. Although the trade surplus is positive news, a closer look at the data shows that domestic and global activity has weakened as Indonesian imports fell 21.4 percent (y/y) to USD $11.6 billion, while exports fell 15.2 percent to USD $12.6 billion in May, the eight straight month of falling imports and exports.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Revises Down Economic Growth Outlook to 5.1%

    The central bank of Indonesia (Bank Indonesia) revised down its economic growth outlook for Indonesia in 2015. In a meeting with the House of Representatives’ Budget Committee, Bank Indonesia Governor Agus Martowardojo said that Indonesia’s GDP growth is expected to reach 5.1 percent (y/y) this year. Previously, the central bank projected economic growth in the range of 5.4 to 5.8 percent (y/y). However, after seeing weak growth in the first quarter (4.71 percent y/y), projections had to be revised.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia’s Current Account Deficit Improves to 1.8% of GDP in Q1-2015

    The central bank (Bank Indonesia) announced on Friday (15/05) that Indonesia’s current account deficit narrowed to USD $3.8 billion, or, 1.8 percent of gross domestic product (GDP) in the first quarter of 2015. Although this result is slightly higher than Bank Indonesia’s estimation (1.6 percent of GDP), it was lower than the current account deficits in Q4-2014 (2.6 percent of GDP) or Q1-2014 (1.9 percent). This positive performance was mainly caused by a narrowing deficit in the country’s oil & gas trade balance.

    Lanjut baca ›

  • Update PDB Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi 4.71% y/y di Q1-2015

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q1-2015 dicatat 4,71% pada basis year-on-year (y/y). Meskipun telah diprediksi bahwa angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan jatuh di bawah batas 5%, perlambatan ini lebih buruk dari dugaan awal. Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menyatakan pada awal hari ini (05/05) bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat mencapai level terendah selama lima tahun akibat lemahnya ekspor (hasil dari berkurangnya pertumbuhan ekonomi di pasar ekspor) dan rendahnya harga minyak mentah dunia.

    Lanjut baca ›

  • Pemerintah Indonesia Menawarkan Keringanan Pajak demi Transaksi Berjalan

    Pada Mei 2015 Pemerintah Indonesia akan menawarkan keringanan pajak pada perusahaan-perusahaan yang mengekspor minimal 30% dari produksi mereka. Pada awal bulan ini, Presiden Indonesia Joko Widodo menandatangani sebuah paket kebijakan yang mencakup keringanan pajak untuk para eksportir dan juga keringanan pajak untuk perusahaan-perusahaan multinational yang bersedia mereinvestasi keuntungan di Indonesia daripada mengirimkan keuntungan dan dividen kepada para pemegang saham di luar negeri. Paket ini didesain untuk memperbaiki neraca perdagangan Indonesia (dan neraca transaksi berjalan).

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Export

No business profiles with this tag