Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini GDP

  • Aktivitas Manufaktur Indonesia Melambat untuk 9 Bulan Berturut-turut pada Juni

    Aktivitas manufaktur Indonesia terus berkontraksi. Pada bulan Juni, untuk bulan ke-9 secara berturut-turut sektor manufaktur Indonesia berkontraksi. Purchasing manager index (PMI) dari Nikkei/Markit sedikit naik menjadi 47,8 di bulan Juni 2015 dari 47,1 di bulan Mei, mengimplikasikan bahwa sektor ini berkontraksi dalam kecepatan lebih lambat tapi tetap di bawah level 50 yang membedakan kontraksi dari ekspansi. Kontraksi berlanjut karena penurunan secara terus menerus dalam pemesanan baru dan produksi.

    Lanjut baca ›

  • Asumsi Ekonomi Indonesia: PDB, Rupiah, Ekspor, Minyak & Gas

    Pihak berwenang Indonesia, yaitu Pemerintah dan bank sentral (Bank Indonesia), mengumumkan sejumlah asumsi makroekonomi yang direvisi untuk 2015 dan 2016. Mungkin yang paling penting adalah bahwa asumsi pertumbuhan perekonomian Indonesia di 2016 telah diturun pada cakupan 5,5-6,0% pada basis year-on-year (y/y), turun dari asumsi sebelumnya yaitu 5,8-6,2% (y/y). Menteri Keuangan Indonesia Bambang Brodjonegoro juga menyatakan bahwa Pemerintah akan mengasumsikan rupiah pada Rp 13.000-13.400 per dollar Amerika Serikat (AS) untuk tahun 2016.

    Lanjut baca ›

  • Global Optimism about Greek Deal; Indonesian Stocks Fall

    Contrary to the performance of most other Asian stock indices, Indonesia’s benchmark Jakarta Composite Index fell 0.52 percent to 4,959.25 points on Monday (22/06). Other Asian markets were supported by renewed hopes of averting a Greek exit (Grexit) from the Eurozone after the debt-ridden country gave new proposals to its creditors in the Eurozone over the past weekend. According to the Greek government these proposals are mutually beneficial. Ahead of the ‘emergency’ meeting today, the euro and European stocks tend to rise heavily.

    Lanjut baca ›

  • Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Jatuh di Bawah 5% di 2015?

    Beberapa institusi internasional merevisi turun proyeksi mereka untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia di 2015 karena investor asing telah kecewa dengan performa pemerintah Indonesia yang baru, sementara gambaran perekonomian global tetap jauh dari membaik. Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Credit Suisse dan Nomura Holdings semuanya memotong proyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun ini menjadi di bawah batasan 5% (year-on-year). Tahun lalu pertumbuhan perekonomian Indonesia menyentuh titik terendah selama lima tahun terakhir yaitu 5,02% di basis year-on-year (y/y).

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Revises Down Economic Growth Outlook to 5.1%

    The central bank of Indonesia (Bank Indonesia) revised down its economic growth outlook for Indonesia in 2015. In a meeting with the House of Representatives’ Budget Committee, Bank Indonesia Governor Agus Martowardojo said that Indonesia’s GDP growth is expected to reach 5.1 percent (y/y) this year. Previously, the central bank projected economic growth in the range of 5.4 to 5.8 percent (y/y). However, after seeing weak growth in the first quarter (4.71 percent y/y), projections had to be revised.

    Lanjut baca ›

  • Minister Brodjonegoro: Economy of Indonesia is Facing Four Risks

    In a meeting with Commission XI of Indonesia’s House of Representatives (DPR), Indonesian Finance Minister Bambang Brodjonegoro stated that the economy of Indonesia is currently facing four global risks. These four risks are low international commodity prices, China’s slowing economic expansion, the Greek debt crisis in the Eurozone and, lastly, further monetary tightening to be conducted by the US Federal Reserve. These issues are not new and have already contributed to slowing economic growth in Indonesia.

    Lanjut baca ›

  • OECD: Tingkatkan Kualitas Pekerjaan & Kurangi Ketidaksetaraan Gender

    Di laporan terakhir dari Organization for Economic Co-operation and Developmen (OECD) ditekankan bahwa kesetaraan gender dalam pekerjaan harus dipromosikan oleh pemerintah dalam rangka melawan ketidaksetaraan pendapatan dan karenanya mencapai masyarakat yang harmonis serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi inklusif. Di kebanyakan negara ketidaksetaraan gender tetap merupakan masalah yang menimbulkan keprihatinan. Laporan ini juga menyatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak mengacuhkan pentingnya meluaskan akses pekerjaan dan mendorong investasi di pendidikan.

    Lanjut baca ›

  • Bagaimana dengan Ekonomi Indonesia di 2015?

    Setelah kecewa melihat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang hanya 4,71% pada basis year-on-year (y/y) di kuartal 1 tahun 2015, para investor merasa kuatir dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia pada sisa tahun ini. Pertumbuhan PDB yang lemah disebabkan oleh lemahnya performa ekspor (akibat lambatnya perekonomian global dan rendahnya harga-harga komoditi), tingkat suku bunga Indonesia yang tinggi (mengurangi daya beli masyarakat dan expansi bisnis oleh perusahaan lokal), dan lambatnya belanja pemerintah.

    Lanjut baca ›

  • Update PDB Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi 4.71% y/y di Q1-2015

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q1-2015 dicatat 4,71% pada basis year-on-year (y/y). Meskipun telah diprediksi bahwa angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan jatuh di bawah batas 5%, perlambatan ini lebih buruk dari dugaan awal. Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menyatakan pada awal hari ini (05/05) bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat mencapai level terendah selama lima tahun akibat lemahnya ekspor (hasil dari berkurangnya pertumbuhan ekonomi di pasar ekspor) dan rendahnya harga minyak mentah dunia.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Investments' Newsletter of 19 April 2015 Released

    On 19 April 2015, Indonesia Investments released the latest edition of its newsletter. This free newsletter, which is sent to our subscribers once per week, contains the most important news stories from Indonesia that have been reported on our website in the last seven days. Most of the topics involve economic matters such as an update on Bank Indonesia’s interest rate policy, the performance of the rupiah, the March trade balance, updates on coal, palm oil, cement and car sales, GDP growth forecast, alcohol in Indonesia, and more.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru GDP

No business profiles with this tag