Bank Indonesia Diprediksi Tidak Akan Mengubah Tingkat Suku Bunga Pinjaman
Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) diprediksi tidak akan mengubah tingkat suku bunganya pada pertemuan Dewan Gubernur yang akan dilaksanakan hari Kamis. Pada saat ini suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) berada pada 7,50%, fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) pada 5,50%, dan suku bunga lending facility pada 8,00%. Bank sentral tampaknya berkomitmen pada tingkat suku bunga yang relatif tinggi ini karena inflasi Indonesia telah naik menjadi 7,15% pada basis year-on-year (y/y) di bulan Mei, sementara rupiah menyentuh level terendah selama 17 tahun terakhir pada 9 Juni 2015.
Sejauh ini di tahun ini, Bank Indonesia (BI) merevisi kebijakan suku bunganya hanya sekali. Di Februari 2015, BI rate dipotong 25 basis poin menjadi 7,50% karena tekanan inflasi menurun. Meskipun begitu, karena pulihnya harga minyak global sejak awal tahun ini, biaya transportasi telah meningkat di beberapa bulan terakhir. Sementara itu, Ramadan (bulan puasa yang suci bagi umat Muslim) akan dimulai pada 17 Juni dan ini biasanya mendongkrak belanja konsumen, diikuti oleh perayaan Idul Fitri, dan karenanya menyebabkan tambahan tekanan inflasi di perekonomian Indonesia.
Inflasi di Indonesia:
Bulan | Monthly Growth 2013 |
Monthly Growth 2014 |
Monthly Growth 2015 |
Januari | 1.03% | 1.07% | -0.24% |
Februari | 0.75% | 0.26% | -0.36% |
Maret | 0.63% | 0.08% | 0.17% |
April | -0.10% | -0.02% | 0.36% |
Mei | -0.03% | 0.16% | 0.50% |
Juni | 1.03% | 0.43% | |
Juli | 3.29% | 0.93% | |
Augustus | 1.12% | 0.47% | |
September | -0.35% | 0.27% | |
Oktober | 0.09% | 0.47% | |
November | 0.12% | 1.50% | |
Desember | 0.55% | 2.46% | |
Total | 8.38% | 8.36% | 0.42% |
Sumber: BPS
Inflasi di Indonesia 2008-2014:
2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | |
Inflationsi (annual percent change) |
9.8 | 4.8 | 5.1 | 5.4 | 4.3 | 8.4 | 8.4 |
Sumber: Bank Dunia
Selain dari inflasi, lemahnya rupiah juga menimbulkan kekuatiran. Menjelang kenaikan suku bunga AS, kebanyakan mata uang menurun nilai tukarnya terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Meskipun begitu, rupiah lebih rentan karena perekonomian Indonesia telah dibebani oleh sejumlah data makroekonomi yang mengecewakan seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi dan defisit transaksi berjalan yang lebar. Secara umum, para pelaku pasar juga kecewa karena lambatnya belanja Pemerintah untuk pembangunan infrastruktur.
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar 3,75 miliar dollar AS di lima bulan pertama tahun 2015. Meskipun ini adalah sebuah perkembangan positif karena mengurangi defisit transaksi berjalan yang lebar, data perdagangan ini juga menunjukkan ekspor dan terlebih lagi impor telah menurun drastis selama satu tahun ini. Ini menunjukkan bahwa permintaan global telah menurun dan aktivitas perekonomian domestik telah melambat.
Nilai tukar rupiah yang menjadi acuan Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, disingkat JISDOR) berada pada Rp 13.333 per dollar AS pada hari Selasa (16/06).
Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):
| Source: Bank IndonesiaBahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini