Mengapa Saham dan Rupiah Indonesia Melemah Hari Ini?
Berlawan dengan harapan, saham Indonesia dan rupiah memiliki awal yang lemah di tahun yang baru. Pada hari Senin (4/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,46% menjadi 4.525,92 poin, sementara rupiah terdepresiasi 0,82% menjadi Rp 13.943 per dollar Amerika Serikat (Bloomberg Dollar Index). Kinerja saham Indonesia ini sejalan dengan kinerja saham di seluruh dunia. Perdagangan saham Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bahkan dihentikan dua kali karena indeksnya merosot. Apa yang terjadi hari ini?
Shanghai Composite Index yang menjadi acuan di RRT anjlok 6,86% pada hari Senin setelah Caixin/Markit purchasing managers’ index (PMI) RRT turun untuk bulan ke-10 secara beruntun pada Desember 2015 (di 48,2, di bawah ekspektasi pasar). Perdagangan saham di RRT dihentikan (peraturan baru yang diumumkan tahun lalu) untuk menghindari kerugian yang lebih berat. Sementara itu, bank sentral RRT menetapkan kurs referensi yuan pada level yang terendah untuk lebih dari 4,5 tahun.
Di samping itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah antara Arab Saudi dan Iran meningkat setelah ulama Syiah terkemuka Saudi Nimr al-Nimr dieksekusi. Menanggapi eksekusi tersebut, Kedutaan Besar Saudi di Teheran dibakar oleh demonstran. Arab Saudi dikabarkan telah memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Iran dan mengusir para diplomat.
Dalam konteks ini, para investor mencari aset yang aman (safe haven). Saham-saham negara-negara berkembang mengalami kejatuhan paling besar dalam waktu empat bulan terakhir. Sementara itu, permintaan akan dollar Amerika Serikat (AS) meningkat tajam, yang menjelaskan lemahnya kinerja rupiah di Indonesia hari ini (mencatat pelemahan terbesarnya sejak Oktober).
Nilai tukar rupiah yang menjadi acuan Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, disingkat JISDOR) terdepresiasi sebesar 0,75% menjadi Rp 13.898 per dollar AS pada hari Senin (4/1).
Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):
| Source: Bank IndonesiaEfek samping lainnnya dari konflik Arab Saudi-Iran adalah peristiwa tersebut mendongkrak harga minyak karena ketegangan diplomatik dapat mengganggu pasokan minyak.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG):
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini