Nippon Indosari Corpindo Indonesia Memanggang Keuntungan di Oven
Peluncuran produk-produk roti baru, perbaikan jaringan distribusinya, dan perkiraan kenaikan daya beli masyarakat di Indonesia seharusnya menjadi alasan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dari Nippon Indosari Corpindo di tahun-tahun mendatang. Perusahaan ini adalah produsen produk roti terbesar di Indonesia (karena perusahaan ini mengontrol lebih dari 90% pasar produksi roti massal di negara ini) dan satu-satunya perusahaan produsen roti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Produk-produk rotinya yang menggunakan brand Sari Roti sangat terkenal di Indonesia.
Nippon Indosari Corpindo, didirikan pada tahun 1995, mencatat penjualan neto sejumlah Rp 1,57 triliun di sembilan bulan pertama tahun ini, naik 15,3% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yang disebabkan terutama karena penjualan produk-produk roti white bread (Rp 1,03 triliun). Sementara itu laba bersih perusahaan naik 46,3% menjadi Rp 192,7 miliar pada periode yang sama, melebihi kebanyakan - bahkan mungkin semua - perkiraan para analis.
Di awal tahun ini, Nippon Indosari meluncurkan dua produk baru: Dorayaki (sejenis snack kue) dan Bun yang berisi vanilla. Dorayaki diperkenalkan di kuartal 1 tahun 2015 dan berkontribusi untuk 2% dari total penjualan sejauh ini di tahun ini. Stephen Orlando, Public Relations Officer untuk Nippon Indosari, mengatakan perusahaan ini menargetkan untuk meluncurkan produk-produk roti baru sebelum akhir tahun ini.
Produsen roti ini saat ini memiliki 10 pabrik, dengan total kapasitas produksi roti tahunan sebesar 4,2 juta potong roti, yang berlokasi di Cikarang (Bekasi), Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Cikande dan Purwakarta. Pabrik di Bekasi, sebuah kota yang merupakan bagian dari wilayah Jabodetabek (sebuah area ekonomi yang penting tempat tinggal lebih dari 30 juta orang), berkontribusi untuk 30% total penjualan perusahaan.
Perusahaan ini membuat keputusan baik dengan memotong capital expenditure (capex) sebesar 76% menjadi Rp 78 miliar dan mengoptimalkan penggunaan pabrik-pabrik yang sudah ada. Strategi ini mendongkrak posisi keuangan perusahaan ini sebesar 19% menjadi Rp 474 miliar dan menurunkan net gearing ratio-nya menjadi 46,5% di kuartal ketiga tahun 2015. Perusahaan ini juga melakukan aktivitas-aktivitas promosi dan kegiatan-kegiatan pemasaran dengan baik.
Proyeksi Keuangan Nippon Indosari Corpindo:
| 2013 | 2014 |
2015F | 2016F | 2017F | |
| Penjualan Neto |
1,505.5 | 1,880.3 | 2,200.0 | 2,535.0 | 3,040.0 |
| EBITDA | 294.8 | 383.2 | 519.2 | 580.8 | 647.2 |
| Laba Bersih |
158.0 | 188.6 | 254.2 | 307.1 | 361.3 |
| P/E Ratio (x) | 38.01 | 32.54 | 23.80 | 19.70 | 16.74 |
| PBV (x) | 7.68 | 6.30 | 5.18 | 4.29 | 3.57 |
dalam Rp miliar, kecuali dinyatakan lain
Sumber: CIMB Securities
Kinerja Saham Nippon Indosari Corpindo - ROTI:
Pada bulan November 2013, Nippon Indosari Corpindo melakukan pecah saham dengan rasio 1:5
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini