Saham Indonesia & Rupiah Diprediksi Merasakan Tekanan Berat Hari Ini
Saham Indonesia diprediksi merasakan tekanan turun yang berat pada hari Senin (29/06) karena pembicaraan yang terhenti antara Yunani yang terbeban hutang dengan para kreditor internasionalnya. Transaksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum dibuka namun pasar-pasar Asia yang lain segera jatuh setelah pembukaan. Indeks Nikkei 225 dari Jepang turun 2,28% sementara yen menguat (para investor sedang mengejar aset-aset yang aman), sementara KOSPI dari Korea Selatan jatuh 1,5%. Nilai euro sangat menurun dalam perdagangan Asia.
Kekuatiran mengenai kegagalan pembayaran Yunani telah meningkat setelah pembicaraan gagal mencapai kesepakatan, sebuah referendum diumumkan dan sistem perbankan Yunani akan ditutup selama minimum seminggu dalam rangka menghindari penarikan uang besar-besaran dari bank (mesin-mesin ATM akan memiliki batasan maksimum 60 euro per hari untuk warganegara Yunani).
Penurunan saham disebabkan oleh ketidakjelasan Yunani ditambah lagi dengan penjualan saham Republik Rakyat Tiongkok (RRT) besar-besaran minggu lalu. Penjualan ini adalah karena kebutuhan pembayaran hutang para investor. Setelah meminjam secara besar-besaran untuk berinvestasi dalam saham, mereka kini dipaksa untuk membayar kembali para brokernya. Penjualan saham sejenis ini mungkin berlanjut pada hari ini walaupun bank sentral RRT telah memotong suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin menjadi 4,85% pada hari Sabtu. People’s Bank of China (PBOC) juga menurunkan jumlah modal yang dibutuhkan bank-bank sebagai cadangan untuk pinjaman dalam usaha untuk menambah jumlah uang untuk pinjaman-pinjaman baru.
Pada pukul 09:17 WIB rupiah telah melemah 0,30% menjadi Rp 13.347 per dollar AS menurut Bloomberg Dollar Index.
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini