Saham & Rupiah Indonesia: Tekanan karena Kenaikan Suku Bunga AS & Yunani
Sebagian besar pasar saham Asia turun pada hari Rabu (27/05), termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG turun 0,95% menjadi 5.270,22 poin pada pukul 14:32 WIB. Performa yang buruk saham-saham di seluruh Asia hari ini mengikuti jatuhnya pasar saham Amerika Serikat (AS) kemarin. Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq semuanya menurunkan sekitar 1% karena kuatnya dollar AS setelah terbitnya sejumlah data perekonomian AS yang kuat (yang mendukung kenaikan suku bunga AS sebelum akhir tahun) dan meningkatnya kekuatiran mengenai krisis hutang di Yunani.
Dollar AS mengalami momentum bullish karena penjualan rumah baru AS, barang tahan lama dan kepercayaan konsumen yang kuat atau sejalan dengan prediksi dan karenanya mengindikasikan bahwa pemulihan perekonomian AS berlanjut. Minggu lalu Ketua Federal Reserve Janet Yellen menekanankan bahwa suku bunga AS akan dinaikkan pada tahun 2015 apabila data perekonomian AS tetap akan positif.
Suku bunga AS diprediksi akan dinaikkan secara bertahap. Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer menyatakan kemarin bahwa pasar seharusnya tidak terlalu berfokus pada kenaikan pertama suku bunga Federal Reserve karena akan membutuhkan beberapa tahun sebelum level normal akan dicapai.
Kekuatiran mengenai situasi hutang Yunani semakin tinggi karena para analis mulai berspekulasi bahwa negara ini mungkin gagal melunasi hutang kepada IMF pada 5 Juni 2015 bila Yunani gagal menerima dana bailout dari para kreditornya. Para kreditor Yunani dari Uni Eropa (yang ingin melihat reformasi lebih lanjut di perekonomian Yunani) masih menegosiasikan mengenai pencairan dana bailout dari mereka untuk Yunani dari para kreditornya. Keluarnya Yunani dari Uni Eropa (Greek exit/Grexit) masih ditakuti oleh pasar dan ini akan membahayakan stabilitas euro dan seluruh sistem keuangan Uni Eropa.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG):
Faktor-faktor yang sama juga memberikan tekanan pada rupiah Indonesia. Meskipun begitu, diduga bahwa bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) mengintervensi untuk mendukung rupiah dalam perdagangan hari ini. Setelah rupiah melemah di bawah Rp 13.230 per dollar AS, rupiah tiba-tiba menguat secara signifikan menjadi Rp 13.190 di perdagangan di awal siang. Pada pukul 14:32 WIB, rupiah telah menguat 0,08% menjadi Rp 13.210 per dollar AS menurut Bloomberg Dollar Index.
Meskipun begitu, nilai tukar rupiah yang menjadi acuan Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, disingkat JISDOR) melemah 0,28% menjadi Rp 13.229 per dollar AS pada hari Rabu (27/05). Apabila Bank Indonesia memang melakukan intervensi hari ini maka kita akan melihat menguatnya nilai tukar JISDOR besok.
Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):
| Source: Bank IndonesiaBahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini