Selloff Besar di Pasar Saham: Rupiah dan Saham Indonesia Jatuh
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lebih dari 2%, menyentuh level terendah selama tiga tahun terakhir, sementara rupiah melemah melewati batas level Rp 14.800 per dollar Amerika Serikat (Bloomberg Dollar Index) pada pukul 09:00 Waktu Indonesia Barat (WIB) pada hari Selasa (29/09) karena penjualan saham besar-besaran terus berlanjut. Para investor kuatir mengenai kondisi ekonomi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan dunia serta rendahnya harga-harga komoditi, sambil mengantisipasi kenaikan Fed Fund Rate.
Kebanyakan indeks saham di Asia menderita kerugian besar hari ini. Indeks Nikkei 225 dari Jepang turun hampir 3% (yen menguat terhadap dollar Amerika Serikat karena para investor mencari aset yang aman), Shanghai Composite Index dari RRT telah jatuh lebih dari 1%, Hang Seng Index dari Hong Kong telah jatuh 3,14%, sementara Straits Times Index dari Singapura telah jatuh 1,39% pada pukul 9:30 WIB.
Saham-saham Asia mengikuti performa yang lemah di Wall Street dan Eropa kemarin. Pada hari Senin (28/09), Dow Jones Industrial Average turun 1,92%, Nasdaq turun 3,04%, sementara S&P 500 turun 2,57%. Performa yang buruk ini disebabkan oleh kekuatiran mengenai jatuhnya harga-harga komoditi dan perekonomian global. Terlebih lagi, para investor sedang menunggu non-farm payrolls Amerika Serikat (diterbitkan Jumat ini) karena data ini dapat memberikan sinyal apakah pasar tenaga kerja Amerika Serikat cukup kuat untuk mendukung kenaikan Fed Fund Rate pada tahun ini.
Kekuatiran mengenai rendahnya harga komoditi dibuktikan oleh penjualan besar-besaran saham perusahaan pedagang komoditi Glencore, yang kehilangan hampir sepertiga dari nilainya pada hari Senin.
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini