Update Indonesia: Inflasi Naik, Kegiatan Manufaktur Turun
Setelah mengalami dua bulan deflasi berturut-turut, Indonesia kembali mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen pada bulan Maret 2015. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatat kenaikan inflasi 0,17% pada basis month-to-month (m/m) pada bulan Maret. Hasil ini sejalan dengan proyeksi para analis. Pada basis year-on-year (y/y), inflasi Indonesia naik 6,38% dari bulan yang sama di tahun kemarin, sedikit lebih tinggi dari 6,29% (y/y) yang tercatat di bulan Februari. Inflasi inti negara meningkat menjadi 5,04% (y/y) di bulan Maret.
Dalam dua bulan pertama di 2015 Indonesia mengalami deflasi karena menurunnya harga bahan bakar (dimungkinkan karena keputusan Pemerintah untuk menurunkan subsidi bahan bakar). Namun, minggu lalu Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa harga diesel bersubsidi dan bensin oktan rendah akan dinaikkan pada bulan April, sebuah keputusan yang menyebabkan tekanan inflasi. Diprediksi bahwa kenaikan harga ini terutama akan mempengaruhi tingkat inflasi Indonesia di bulan April.
Bank sentral (Bank Indonesia) tetap memperkirakan bahwa inflasi akan menurun sesuai targetnya antara 3-5% (y/y) pada akhir tahun. Pemerintah Indonesia menargetkan tingkat inflasi 5% (y/y) pada tahun ini.
Inflasi di Indonesia:
Bulan | Monthly Growth 2013 |
Monthly Growth 2014 |
Monthly Growth 2015 |
Januari | 1.03% | 1.07% | -0.24% |
Februari | 0.75% | 0.26% | -0.36% |
Maret | 0.63% | 0.08% | 0.17% |
April | -0.10% | -0.02% | |
Mei | -0.03% | 0.16% | |
Juni | 1.03% | 0.43% | |
Juli | 3.29% | 0.93% | |
Augustus | 1.12% | 0.47% | |
September | -0.35% | 0.27% | |
Oktober | 0.09% | 0.47% | |
November | 0.12% | 1.50% | |
Desember | 0.55% | 2.46% | |
Total | 8.38% | 8.36% | -0.44% |
Sumber: BPS
Inflasi di Indonesia 2008-2014:
2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | |
Inflasi (annual percent change) |
9.8 | 4.8 | 5.1 | 5.4 | 4.3 | 8.4 | 8.4 |
Sumber: Bank Dunia
HSBC Indonesia Manufacturing PMI
Pada hari ini juga diumumkan bahwa aktivitas manufaktur di Indonesia mengalami kontraksi, direfleksikan dengan skor 46,4 poin pada index Maret 2015 - level terendah sejak dimulainya pembuatan indeks ini empat tahun yang lalu (skor di bawah 50.0 memberikan sinyal kontraksi di industri manufaktur). Aktivitas manufaktur Indonesia kini telah mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut, menyebabkan kekuatiran besar mengenai pertumbuhan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini.
Indonesia Manufacturing PMI:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,10% menjadi 5.458,10 pada pukul 11:52 Waktu Indonesia Barat (WIB) pada hari Rabu (01/04) karena para pelaku pasar membaca data ekonomi terbaru dan melakukan aksi pengambilan keuntungan setelah terjadi kenaikan indeks selama beberapa hari terakhir. Kemarin (31/03), IHSG naik 1,47%.
Namun, nilai tukar rupiah yang menjadi acuan Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate disingkat JISDOR) mengalami kenaikan 0,31% menjadi Rp 13.043 per dollar Amerika Serikat pada hari Rabu (01/04).
Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):
| Source: Bank Indonesia
–
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini