Update Inflasi Indonesia Bulan Juni: Indeks Harga Konsumen Naik 0.54%
Inflasi Indonesia berakselerasi menjadi 7,26% pada basis year-on-year (y/y) di Juni 2015 karena harga bahan pangan yang lebih tinggi yang dipicu oleh awal bulan Ramadan (bulan puasa yang suci bagi umat Islam). Perayaan musiman Ramadan dan dilanjutkan oleh Idul Fitri selalu menyebabkan tekanan inflasi di Indonesia karena konsumen meningkatkan belanja mereka. Meskipun daya beli masyarakat Indonesia telah menurun di beberapa bulan terakhir, direfleksikan dengan melambatnya penjualan mobil dan sepeda motor, barang-barang konsumen yang lebih murah seperti makanan, pakaian, sepatu dan tas saat ini sedang banyak terjual.
Permintaan yang lebih tinggi untuk barang-barang konsumen dikombinasikan dengan infrastruktur yang lemah (menganggu saluran distribusi) bisa dengan cepat menyebabkan tekanan inflasi di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Meskipun begitu, inflasi inti tahunan, yang mengecualikan harga yang diatur Pemerintah dan harga pangan yang bergejolak, tetap stabil pada kira-kira 5% (y/y) di bulan Juni.
Pada basis month-to-month (m/m), inflasi Indonesia naik 0,54% di Juni 2015, pertumbuhan bulanan tertinggi sejak Desember 2014 waktu inflasi berakselerasi tajam karena pemotongan subsidi harga bahan bakar yang dilaksanakan oleh Pemerintah pada bulan November. Karena bulan Ramadan dimulai lebih awal di tahun ini, dampak dari inflasi juga dirasakan lebih awal dibandingkan di tahun lalu. Di 2014, kecepatan inflasi bulanan di bulan Juni adalah 0,43% (m/m).
Inflasi Indonesia di bulan Juni pada 0,54% (m/m) lebih rendah dari prediksi para pakar sebelumnya. Kebanyakan proyeksi, termasuk survei Bank Indonesia dan polling Reuters, memprediksi inflasi bulanan di antara 0,6% dan 0,7%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi kini telah mencapai 0,96% di enam bulan pertama tahun 2015. Ini adalah hasil yang positif dibandingkan dengan 1,3% untuk periode yang sama di tahun lalu. Meskipun begitu, dengan perayaan Idul Fitri yang akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang, inflasi diprediksi untuk berakselerasi lebih lanjut di Juli 2015.
Meskipun tingkat inflasi saat ini (7,26% y/y) jauh di atas target akhir tahun bank sentral Indonesia (Bank Indonesia), inflasi seharusnya melambat menuju akhir tahun ini karena dampak harga bahan bakar bersubsidi yang lebih tinggi pada tingkat inflati akan mereda. Bank Indonesia menargetkan inflasi akan berada di cakupan 3% sampai 5% (y/y) pada akhir 2015. Di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, Pemerintah Indonesia menargetkan tingkat inflasi pada 5% (y/y) di 2015.
Inflasi di Indonesia:
Bulan | Monthly Growth 2013 |
Monthly Growth 2014 |
Monthly Growth 2015 |
Januari | 1.03% | 1.07% | -0.24% |
Februari | 0.75% | 0.26% | -0.36% |
Maret | 0.63% | 0.08% | 0.17% |
April | -0.10% | -0.02% | 0.36% |
Mei | -0.03% | 0.16% | 0.50% |
Juni | 1.03% | 0.43% | 0.54% |
Juli | 3.29% | 0.93% | |
Augustus | 1.12% | 0.47% | |
September | -0.35% | 0.27% | |
Oktober | 0.09% | 0.47% | |
November | 0.12% | 1.50% | |
Desember | 0.55% | 2.46% | |
Total | 8.38% | 8.36% | 0.96% |
Sumber: BPS
Inflasi di Indonesia 2008-2014:
2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | |
Inflasi (annual percent change) |
9.8 | 4.8 | 5.1 | 5.4 | 4.3 | 8.4 | 8.4 |
Sumber: Bank Dunia
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini