Update Pertambangan Batubara Indonesia: Harga, Produksi & Ekspor Masih Turun
Indonesia akan gagal untuk mencapai target produksi batubaranya yaitu 425 juta ton di tahun 2015 karena para penambang batubara di negara ini telah memotong produksinya kira-kira 20%. Perusahaan-perusahaan pertambangan batubara domestik memotong hasil produksi batubara karena harga batubara yang terus-menerus rendah yang menyebabkan arus kas negatif bagi banyak penambang. Harga batubara global telah menurun karena kelebihan suplai dan permintaan global yang melemah akibat lambannya pertumbuhan ekonomi.
Bambang Gatot, Direktur Jenderal untul Batubara dan Mineral di Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), mengatakan produksi batubara di Indonesia akan tetap menurun selama harga batubara terus jatuh. Harga referensi batubara termal Indonesia yang menjadi acuan di bulan November (ditetapkan oleh Pemerintah) jatuh 5,2% pada basis month-to-month (m/m) menjadi 54,43 dollar Amerika Serikat (AS) per metrik ton (FOB) dari 57,39 dollar AS per metrik ton di bulan sebelumnya, menyentuh level terendah baru dalam sejarah sejak awal berlakunya harga referensi ini di Januari 2009. Sejauh ini di tahun ini, harga referensi telah jatuh 15,0%.
Harga Batubara Acuan (HBA) Pemerintah Indonesia:
2015 | Harga (USD/ton) |
Januari | 63.84 |
Februari | 62.92 |
Maret | 67.76 |
April | 64.48 |
Mei | 61.08 |
Juni | 59.59 |
Juli | 59.16 |
Augustus | 59.14 |
September | 58.21 |
Oktober | 57.39 |
November | 54.43 |
Sumber: Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM)
Adhi Wibowo, Direktur Pembinaan Penguasahaan Batubara Kementerian ESDM, mengatakan penurunan produksi batubara tidak berdampak pada konsumsi batubara domestik di Indonesia. Beberapa tahun yang lalu, Indonesia mengimplementasikan kewajiban pasar domestik (domestic market obligation/DMO) untuk batubara dalam rangka memastikan bahwa para pembeli lokal memiliki akses terhadap batubara Indonesia. Setiap tahunnya DMO baru ditetapkan. Tahun ini DMOnya ditetapkan pada 62 juta ton, sedikit turun dari tahun lalu pada 63 juta ton. Wibowo mengatakan Pemerintah mengizinkan para penambang batubara untuk memotong tingkat produksi selama mereka mematuhi peraturan-peraturan alokasi DMO.
Di sisi lain, performa ekspor batubara Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi global. Ekspor batubara Indonesia telah jatuh 32,4% menjadi 215 juta ton di 10 bulan pertama tahun 2015, dibandingkan dengan 318 juta ton di periode yang sama tahun lalu.
Produksi, Ekspor dan Kewajiban Pasar Domestik Batubara Indonesia:
2014 |
2015 |
|
Produksi (Jan - Okt) |
382 juta ton | 322.5 juta ton |
Ekspor (Jan - Okt) |
318 juta ton | 215 juta ton |
Target Produksi |
435 juta ton | 425 juta ton |
Kewajiban Pasar Domestik | 63 juta ton | 62 juta ton |
Sumber: Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM)
Produksi, Ekspor dan Konsumsi Batubara Indonesia:
2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | |
Produksi | 217 | 240 | 254 | 275 | 353 | 412 | 474 | 458 |
Ekspor | 163 | 191 | 198 | 210 | 287 | 345 | 402 | 382 |
Domestik | 61 | 49 | 56 | 65 | 66 | 67 | 72 | 76 |
¹ menunjukkan prognosis
dalam juta ton
Sumber: Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI)
Lanjut Baca:
• Overview & Analysis of Indonesia's Coal Industry
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini