IPO Mega Manunggal Property di Bursa Efek Indonesia
Mega Manunggal Property, sebuah pengembang dan penyedia fasilitas logistik Indonesia, mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat (12/06) dan karenanya menjadi perusahaan keenam yang telah melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) di BEI tahun ini sehingga jumlah total perusahaan yang terdaftar di BEI menjadi 511 perusahaan. Mega Manunggal Property menawarkan 1,7 miliar saham, atau 30% dari modal saham yang persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor, dengan harga Rp 585 per saham maka mengumpulkan Rp 1 triliun.
Perusahaan yang bermarkas di Jakarta ini melakukan debut yang sukses. Sahamnya naik 49,6% menjadi Rp 875 pada hari perdagangan pertama, merefleksikan kepercayaan para investor. Setelah IPO ini, komposisi pemegang saham perusahaan terdiri dari Mega Mandiri Property (69,30%), Hungkang Sutedja (0,70%), dan publik (30%).
Mega Manunggal Property, didirikan pada tahun 2010, menyediakan fasilitas-fasilits logistik dengan menyewakan gudang dan kantor, termasuk gudang umum, gudang yang dibangun sesuai kebutuhan, gedung kantor, dan gudang logistik.
Fernandus Chamsi, Direktur Utama Mega Manunggal Property, mengatakan bahwa hasil dari IPO akan digunakan sepenuhnya untuk mendanai operasional perusahaan. Sekitar 90% akan digunakan untuk akuisisi tanah baru sementara sisanya akan digunakan untuk belanja modal untuk membangun properti logistik. Perusahaan ini akan membeli tanah seluas 60-hektar di Jakarta (dan area-area sekitarnya), Jawa Timur, dan di tahap selanjutnya di Kalimantan dan Sulawesi.
Perusahaan ini memiliki hutang (hedged) senilai Rp 560 miliar dari Bank Bangkok yang jatuh tempo empat tahun dari sekarang. Selain dari hutang berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) ini, Mega Manunggal Property tidak dibebani oleh pelemahan nilai rupiah karena perusahaan ini menggunakan sebagian besar material yang berasal dari dalam negeri untuk proyek-proyeknya (contohnya besi dan semen).
Pada tahun 2014, perusahaan ini meraih pendapatan Rp 141,9 miliar, naik dari Rp 119,5 miliar di tahun sebelumnya. Laba bersih mencapai Rp 286,4 miliar, naik dari Rp 90,5 miliar di 2013.
Sebelum pendaftaran Mega Manunggal Property (MMLP), perusahaan-perusahaan lain yang telah melaksanakan IPO di tahun ini adalah Bank Yudha Bhakti (BBYB), Mitra Keluarga Karyasehat, (MICA), PP Property (PPRO), dan Puradelta Lestari (DMAS). Satu perusahaan melakukan pendaftaran ulang di BEI yaitu Mitra Energi Persada (KOPI).
Performa Saham Mega Manunggal Property - MMLP:
Last Update: 29 Mar 2021
IPO di Bursa Efek Indonesia hingga 12 Juni 2015
Company | P: 29 Mar 2021 | P: 28 Mar 2021 | Gain/Loss | P/E ttm | Yield % | Gain/Loss YTD |
Bank Yudha BhaktiBBYB | 498 | 494 | 0.81% | N/A | 0.00% | 40.68% |
Mitra Keluarga KaryasehatMIKA | 2,720 | 2,750 | -1.09% | N/A | 0.00% | 4.62% |
Mitra Energi PersadaKOPI | 565 | 565 | 0.00% | N/A | 0.00% | 13.00% |
PP Properti Tbk.PPRO | 75 | 77 | -2.60% | N/A | 0.00% | -19.35% |
Puradelta LestariDMAS | 232 | 238 | -2.52% | N/A | 0.00% | 0.87% |
Mega Manunggal PropertyMMLP | 358 | 376 | -4.79% | N/A | 0.00% | 24.31% |
Combined Total | 4,448 | 4,500 | -1.16% | 9.42% |
Green colour indicates upward movement
Red colour indicates downward movement
P = price; E = earnings; D = dividend; Yield = D/P
"N/A" indicates P/E < 0 (negative earnings)
"-" indicates E,D,P or YTD is not available
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini