• Weak US Employment Data Means No Fed Rate Hike in 2015?

    After the release of US non-farm payrolls on Friday (02/10) markets are starting to doubt whether the Federal Reserve has room to raise its key Fed Fund Rate at all in 2015. In September a total of 142,000 jobs were added to the US economy, well below the market consensus of 201,000. Moreover, August non-farm payrolls were revised down to 136,000 (from 173,000 initially). It was the first time since mid-2013 that US jobs grew at such a slow pace in two consecutive months. So far in 2015 US non-farm payrolls grew at an average of 198,000 per month, significantly down from the average growth pace of 260,000 per month last year.

    Read column ›

  • Indonesia Menerima Proposal Republik Rakyat Tiongkok untuk Jalur Kereta Berkecepatan Tinggi Jakarta-Bandung

    Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah memenangkan sebuah kontrak untuk membangun jalur kereta berkecepatan tinggi antara Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Bandung (Jawa Barat), mengalahkan Jepang dalam proses ini. Pada awal bulan ini, Pemerintah Indonesia secara tak terduga memutuskan untuk menunda proposal dari Jepang dan RRT untuk konstruksi jalur kereta berkecepatan tinggi bernilai miliaran rupiah antara kedua kota karena proposal-proposal ini mencakup bantuan keuangan atau jaminan dari Pemerintah Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia menganggap kereta super cepat tidak diperlukan untuk rute yang relatif pendek (150 km).

    Read column ›

  • Paket Kebijakan Ekonomi Kedua Indonesia

    Pemerintah Indonesia mengumumkan paket kebijakan ekonomi September yang kedua pada hari Selasa (29/09). Paket ini diperkenalkan dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mendukung rupiah yang lemah. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia telah melambat menjadi level terendah dalam enam tahun terakhir pada 4,67% pada basis year-on-year (y/y) di kuartal 2 tahun 2015, sementara rupiah telah melemah ke level terendah dalam 17 tahun terakhir terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Capital outflows dari Indonesia adalah akibat dari pengetatan moneter di Amerika Serikat (AS), rendahnya harga-harga komoditi dan lambatnya pertumbuhan ekonomi global (terutama karena penurunan pertumbuhan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok).

    Read column ›

  • Asian Development Bank Cuts Economic Growth Outlook 2015 & 2016

    In the latest update of its flagship publication Asian Development Outlook 2015, the Asian Development Bank (ADB) said softer economic growth prospects of China and India in combination with slow recovery in the major industrial markets were reason why the ADB has cut its economic growth forecast for developing Asia in 2015 and 2016. The ADB now estimates GDP growth in developing Asia at 5.8 percent (y/y) in 2015 and 6.0 percent (y/y) in 2016, down from previous GDP growth forecasts of 6.3 percent (y/y) for both years.

    Read column ›