• Bank Indonesia Press Release: BI Rate Held at 7.50% in September

    The central bank of Indonesia announced on Thursday (17/09) that it the country’s key interest rate (BI rate) at 7.50 percent, while maintaining the deposit facility rate at 5.50 percent and the lending facility rate at 8.00 percent. According to Bank Indonesia (BI) this decision is consistent with its efforts to push inflation towards the target corridor of 4±1 percent in both 2015 and 2016. In addition, the decision is also part of Bank Indonesia’s measures to anticipate possibilities of a Fed Fund Rate (FFR) hike.

    Read column ›

  • Statistik Indonesia: Kemiskinan di Indonesia Meningkat akibat Inflasi Tinggi

    Jumlah orang miskin di Indonesia meningkat. Menurut data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang diterbitkan hari ini (15/09), ada 28,59 juta orang miskin di Indonesia pada bulan Maret 2015, setara dengan 11,22% dari total penduduk Indonesia. Pada September 2014 persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 10,96% dari penduduk Indonesia, atau 27,73 juta orang. Maka dalam jangka waktu 5 bulan, jumlah penduduk miskin Indonesia naik sebesar 860.000 orang. BPS menerbitkan data dari persentase kemiskinan negara ini dua kali setiap tahunnya yaitu pada bulan Maret dan bulan September.

    Read column ›

  • Coal Production in Indonesia Down 15.4% to 263 Million Tons in January-August

    Coal production in Indonesia fell 15.4 percent to 263 million tons in the first eight months of 2015 (from 311 million tons in the same period last year) as Indonesian coal miners cut production due to low global coal demand. Last week it was reported that Indonesia’s reference thermal coal price hit another all-time low at USD $58.21 per metric ton (FOB), down 1.6 percent from the August reference rate, and the fifth consecutive month of decline. Meanwhile, Indonesia’s coal exports fell 18 percent to 211 million tons (y/y) in the January-August period.

    Read column ›

  • Paket Kebijakan Ekonomi Indonesia: Apa saja yang Menjadi Tindakan Stimulus?

    Merespon ekonomi global yang melambat, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan paket kebijakan ekonomi yang baru yang bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakjelasan yang tinggi dalam konteks global. Pada hari Rabu (09/09), Joko Widodo (dikenal dengan panggilan Jokowi) memberikan sejumlah detail mengenai fase pertama ini dalam sebuah pidato di Istana Negara di Jakarta.

    Read column ›